Selasa, 27 Juli 2010

Nafas Terakhir...








Selamat pagi dunia. Kamis pagi ini aku akan pergi ke sebuah tempat hiburan anak-anak untuk mewawancarai pengunjung, bagaimana asyiknya di sana. Sebelumnya perkenalkan namaku, namaku Kethi. Karena sudah tidak sabar dan buru-buru, selepas mandi dan sarapan pagi aku langsung ke kamar untuk mengambil make-up ku yang akan aku pakai di mobil. "Tammyyyyyyy." Aku memanggil supirku. "Tolong antarkan saya ke tempat hiburan yang bernama "World of games" di melbourne Australia!" "Oh ya, ini alamat selengkapnya yang di berikan managerku 1 minggu yang lalu." Kataku. "Ya, dengan senang hati." Jawab Tammy supirku itu. Aku segera masuk ke mobil dan 2 menit beberapa detik kemudian Tammypun juga masuk ke mobil dan mulai mengendarainya. Aku memakai make-up baruku yang baru aku beli kemaren bersama ibuku. Setelah itu di perjalanan aku selalu berdoa pada Tuhan semoga aku sampai tujuan dengan selamat. Satu jam kemudian aku telah sampai di "World of Games." Sambil tersenyum aku langsung keluar dari mobil dan menemui sutradara dan para kru yang sudah menungguku untuk segera syuting. Dengan penuh rasa percaya diri dan semangat, dan tekad yang besar, aku mulai syuting. Aku mencari ingin mencari pengujung pertama yang akan aku wawancarai bersama kamera-kamera yang terus mengikutiku. Aku menemui pengunjung pertama yang akan aku wawancarai. Pertama ku tanya namanya, apa yang membuatnya tertarik datang ke sini, apa enaknya pergi ke tempat ini dan seterusnya. Lalu aku bersama kru-kru acara yang lain bermain beberapa permainan yang ada di "World of Games". Hingga malam hari aku dan yang lain harus berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing. Aku segera menelepon supirku untuk menjeputku kembali. Sesampainya Tammy menjeputku, aku langsung naik ke mobil dan menuju pulang sambil terkantuk-kantuk. "Nona,nona, sudah sampai di rumah nona." "Hah? Oh sudah sampai, terima kasih Tammy telah membangunkanku. Aku masuk ke dalam rumah dengan lemas dan segera membersihkan make-up dan ganti baju di kamar. Semua orang yang serumah denganku sudah tidur dan akupun juga ingin tidur. "Selamat malam duniaaaaaaaaa, aku bahagiaaa sekali hari ini, semoga besok akan jadi lebih baik dari hari." Kataku sambil tersenyum. Pagi-pagi yang indah, mentari juga mulai bersinar nenek-ku membangunkanku untuk sarapan pagi bersama. Tapi aku tetap terdiam,dan tidak bisa bangun. Lalu Ruhku terpisah dengan jasadku. Aku masih merasa ini adalah mimpi, aku mencoba untuk menyentuk nenek-ku, tapi "Oops" tanganku lolos. Nenek-ku tidak tahu kalau aku menyentuhnya sambil terus mencoba membangunkan jasadku. Nenek-ku telah memegang jantungku,tapi jantungku tak lagi berdetak, dan ia mencoba memegang bawah telapak tanganku tapi tak ada bunyi denyut nadi. Nenek-ku langsung menangis dan segera memanggil orang-orang yang ada di rumah ke kamarku. Dan aku sadar, kini aku telah tiada, aku berharap perjumpaan aku dengan Tuhanku akan berlangsung. Aku hanya bisa menangis melihat jasadku yang sudah tak berdaya di tempat tidur. Dan aku semakin menjauh dari jasadku, terus menjauh dan menghilang. Harapanku di hari ini yang tadinya masih bisa beraktifitas tak ku dapatkan karena Tuhan berkehendak lain. Kini aku sadar kematian akan datang kapan saja tak menunggu usia sudah tua....


Gue sengaja ngarang cerpen ini untuk jadi inspirasi kalian bahwa kematian itu bisa datang kapan aja nggak menunggu kalau usia sudah tua. Maka berbuat baiklah sebanyak-banyaknya agar kamu selalu siap untuk menghadapi kematian.....


Please leave your comment and follow my this blog. Ok???? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar